- Home >
- Tuhan, Biarkan aku hidup hingga usia 23 tahun
Cerita cinta masa kecil?
Cerita cinta segitiga?
Cerita cinta segitiga?
Aku ingin menulis sebuah cerita (cerita super pendek mungkin)
Yang mengisahkan seorang anak yang ceria dan suka berteman.
Yang mengisahkan seorang anak yang ceria dan suka berteman.
Setidaknya kayak gitu si main-charanya, dia punya banyak teman dan tentu saja ada salah satu tokoh wanita yang jadi teman masa kecilnya (teman akrap)
Tapi saat berusia 12 tahun anak tsb di fonis oleh suatu penyakit (aku masih bingung mau di buat penyakit apa) dan penyakit tsb membuatnya putus harapan, apa lagi dokter mengfonis si anak tidak akan mampu bertahan hidup hingga berusia 23 tahun.
Sang anak yang berputus asa akhirnya termenung dan terfikir bagaimana cara ia membanggakan orang tuanya di sisa-sisa umurnya?
Dia pun bangkit, dia jadi anak yang rajin belajar dan mulai mendapat pringkat di setiap pelajaran.
Tapi di lain sisi ia mulai jarang bersosialisasi dan hanya fokus untuk belajar.
Teman-teman sang anak mulai menjauhinya tapi ada satu orang yang tetap setia bermain dan mengunjungi anak tsb meski tak pernah di anggap (dia adalah teman wanita anak tsb)
Teman-teman sang anak mulai menjauhinya tapi ada satu orang yang tetap setia bermain dan mengunjungi anak tsb meski tak pernah di anggap (dia adalah teman wanita anak tsb)
Hingga akhirnya teman wanitanya menyadari penyakit sang anak saat sang anak tiba-tiba tumbang di usia 15 tahun dan di larikan ke rumah sakit.
Saat siuman anak tsb meminta agar teman wanitanya menjauh darinya dan tetap menyembunyikan penyakit anak tsb. Awalnya dia menolak hingga akhirnya anak tsb melontarkan kata-kata yang membuat hati teman wanitanya sakit.
Waktu berlalu.
Tanda-tanda penyakit pada sang anak mulai terlihat dan dia semakin menutup diri dari masyarakat.
Tubuhnya pun semakin lemah dan kemudian terdapat seorang dokter yang menganjurkan agar anak tsb menjadi subject uji cb dari obatnya. Obat yang hanya untuk menguatkan.
Saat siuman anak tsb meminta agar teman wanitanya menjauh darinya dan tetap menyembunyikan penyakit anak tsb. Awalnya dia menolak hingga akhirnya anak tsb melontarkan kata-kata yang membuat hati teman wanitanya sakit.
Waktu berlalu.
Tanda-tanda penyakit pada sang anak mulai terlihat dan dia semakin menutup diri dari masyarakat.
Tubuhnya pun semakin lemah dan kemudian terdapat seorang dokter yang menganjurkan agar anak tsb menjadi subject uji cb dari obatnya. Obat yang hanya untuk menguatkan.
Akhirnya sang anak setuju. Obat tsb menjadi apa yang membuatnya mampu kuat berjalan untuk dia menuntut ilmu dan membanggakan orang tuanya.
Prestasi demi prestasi dia capai. Tapi dia tetap menutup hatinya untuk lebih dekat dengan orang lain.
Beberapa tahun berlalu. Di usianya yang menginjak 21 tahun dia melanjutkan ke jenjang kuliah dan disana iya terlintas ''Dengan usiaku yang hanya tersisah sedikit? Apa aku mampu?''
Beberapa hari setelah hari pertama ia kuliah terdapat seorang teman sekelasnya yang memaksa untuk datang ke rumahnya karena alasan ada materi yang tidak di pahami.
Beberapa hari setelah hari pertama ia kuliah terdapat seorang teman sekelasnya yang memaksa untuk datang ke rumahnya karena alasan ada materi yang tidak di pahami.
Dia pun mengiayakannya dan mengajaknya kerumahnya, ibu anak tsb membukakan pintu dan menyambut sang anak tapi matanya begitu berbeda.
Sebuah sorot kebahagiaan yang terpampang hingga ia sadari ''Kapan anakku terakhir kali mengajak temannya berkunjung kerumah''
Sebuah sorot kebahagiaan yang terpampang hingga ia sadari ''Kapan anakku terakhir kali mengajak temannya berkunjung kerumah''
Anak tsb tersadar akan kebahagiaan yang tergambar di wajah sang ibu hingga akhirnya ia sadar. ''Yang di inginkan orang tuaku bukanlah sebuah kebanggaan, tapi dia ingin aku. Aku anaknya, bahagia''
Hari-hari berlalu, sang anak yang telah berubah menjadi pemuda mulai membuka diri dan mencoba akrap dengan teman-temannya.
Dan saat itulah hatinya terbuka saat ada seorang wanita yang mengunjungi rumahnya karena alasan sebuah tugas.
Mereka bekerja dan kemudian teman barunya dan teman baru (wanitanya) berpamitan.
Malam mulai datang, namun hatinya begitu gusar akan sebuah perasaan tidak enak, ia ambil phonselnya dan mencoba menghungi teman wanitanya melalui pesan singkat namun tidak ada balasan.
Kemudian dia menerima panggilan dari teman prianya. Dengan tergesa-gesa ia angkat dan jawab dengan nada seperti orang mengantuk ''Bro.. aku boleh minta tolong gak? Kita ada sedikit masalah'' dan waktu berlalu, anak tsb meminta orang tuanya untuk mengijinka kedua temannya tsb menginap.
Hari-hari berlalu, sang anak yang telah berubah menjadi pemuda mulai membuka diri dan mencoba akrap dengan teman-temannya.
Dan saat itulah hatinya terbuka saat ada seorang wanita yang mengunjungi rumahnya karena alasan sebuah tugas.
Mereka bekerja dan kemudian teman barunya dan teman baru (wanitanya) berpamitan.
Malam mulai datang, namun hatinya begitu gusar akan sebuah perasaan tidak enak, ia ambil phonselnya dan mencoba menghungi teman wanitanya melalui pesan singkat namun tidak ada balasan.
Kemudian dia menerima panggilan dari teman prianya. Dengan tergesa-gesa ia angkat dan jawab dengan nada seperti orang mengantuk ''Bro.. aku boleh minta tolong gak? Kita ada sedikit masalah'' dan waktu berlalu, anak tsb meminta orang tuanya untuk mengijinka kedua temannya tsb menginap.
Hingga akhirnya ia sadar.
Firasatnya benar dan saat itu ia merasa bingung ''Ada apa?'' Pandangannya pun berubah dari yang awalnya menganggap wanita tsb hanya seperti orang biasa kini ia menganggapnya spesial.
Firasatnya benar dan saat itu ia merasa bingung ''Ada apa?'' Pandangannya pun berubah dari yang awalnya menganggap wanita tsb hanya seperti orang biasa kini ia menganggapnya spesial.
Waktu demi waktu berlalu dan pemuda tsb mencoba untuk semakin dekat dengan wanita tsb namun di lain sisi iya ragu jika sampai dirinya terlalu dekat karena mengingat keadaannya yang tak mungkin bertahan lama.
Setengah tahun berlalu dengan masa-masa kuliah yang begitu bahagia, perasaannya tak mampu lagi ia bohongi dan ia sadar bahwa dirinya telah jatuh cinta dan hubungan mereka semakin dekat, namun di lain sisi pemuda tsb takut, takut untuk mengatakan perasaannya, takut karena mungkin ia akan meninggalkannya, dan lebih takut jika sang wanita jatuh hati pada seorang yang akan meninggalnya, iya tidak mungkin tega untuk hal tsb, melihat yang wanita yang dicintainya terpukul begitu keras akan kepergiannya.
Hingga sebuah titik terang tercipta, obat yang pemuda tsb konsumsi selama ini telah menyembuhkannya scr ajaib dan di simpulkan bahwa ia sembuh 100%
pemuda tsb begitu bahagia. Ia berlari penuh semangat dan langsung mengunaungi wanita yang begitu ia cintai dan berteriak ''I Love U'' iya mengungkapkan semua perasaannya dan menuangkan emosi bahagianya.
Sang wanita hanya mengangguk tanda menerima cinta sang pemuda.
Setengah tahun berlalu dengan hubungan yang begitu harmonis di saat iya akan menghadiri acara wisuda kuliah D1 nya (mengingat dengan penyakitnya dulu dia menyangka tidak mungkin lulus jika mengambil S1 atau D3)
Setengah tahun berlalu dengan hubungan yang begitu harmonis di saat iya akan menghadiri acara wisuda kuliah D1 nya (mengingat dengan penyakitnya dulu dia menyangka tidak mungkin lulus jika mengambil S1 atau D3)
Acara wisuda berjalan begitu meriah dan penuh haru hingga selesai. Teman-teman pemuda tersebut mengajaknya berkumpul untuk merayakan kelulusan. Sebuah taman di dekat kampusnya yang biasa menjadi tempat menongkrong mereka ia pilih untuk merayakannya.
Jarak kesana begitu dekat dan hanya butuh menyebrang jalan raya.
Ketika jalan mulai sepi mereka mulai menyebrang namun siapa sangka sebuah pisau telah menusuk punggung pemuda tsb dan menembus tepat di jantungnya.
Pemuda tsb tersungkur dan jatuh ke aspal sementara di belakangnya terlihat wajah penuh senyum kepuasan dari seorang wanita dengan tudung kepala.
Pacar pemuda tsb hanya terpatung dan kemudian tersadar dari kebingungannya. Iya mencoba mendekat dan memuluk kekasihnya yang bersimbah darah.
Jarak kesana begitu dekat dan hanya butuh menyebrang jalan raya.
Ketika jalan mulai sepi mereka mulai menyebrang namun siapa sangka sebuah pisau telah menusuk punggung pemuda tsb dan menembus tepat di jantungnya.
Pemuda tsb tersungkur dan jatuh ke aspal sementara di belakangnya terlihat wajah penuh senyum kepuasan dari seorang wanita dengan tudung kepala.
Pacar pemuda tsb hanya terpatung dan kemudian tersadar dari kebingungannya. Iya mencoba mendekat dan memuluk kekasihnya yang bersimbah darah.
Disisa-sisa kesadaran pemuda tsb yang mulai lenyap iya melihat wajah gadis bertudung yang telah menikamnya lalu wajah pemuda tsb semakin pucat saat menyadari wajah yang rasanya pernah ia lihat lalu ia teringat kejadian tsb. Ia teringat akan kata-kata kasarnya di masa lalu yang rupanya telah meninggalkan dendam pada seorang gadis.
TAMAT
Cerita ini hanyalah fiktif belaka untuk memotivasi authornya.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka untuk memotivasi authornya.